OpenStreetMap

Dewi Sulistioningrum's Diary Comments

Diary Comments added by Dewi Sulistioningrum

Post When Comment
Some Accounts Made Many Crossing Ways and Buildings at OSM Data in Jakarta, Indonesia

Hi,

I’m working with Harry in PDC InAWARE DKI Jakarta project. We’re used the Imagery from Mapbox Satellite and GeoCenter USAID to digitize infrastructures from field survey. We also digitize buildings and roads with Tasking Manager.

Yes, I agree with Zverik “All Imagery is offset. For resolve the problem, we have collected GPS Trace using GPS and OSMTracker in whole DKI Jakarta area. We also upload the GPS Trace to OSM. Before editing the data, we’re download GPS traces and fix offset the imagery with GPS Traces and roads.

I guess, for the OSM users on the list. They are using the Overpass Turbo or Download data OSM with Overpass in JOSM to download highway=* and update the highway in OSM data. If you using the Overpass with a query, the result just highway=* without all data existing in OSM. So you can’t see the all data in OSM and move the geometry highway. The impact is crossing with buildings.

#PDCSurabaya Destroyed Surabaya (and clarification below)

Segala objek yang diupload ke dalam OSM yang bukan bersumber dari citra satelit, survey lapang dan knowledge, itu dinamakan Import Data. Jadi sangat penting untuk mengikuti peraturan OSM yang telah ada, agar tidak menimbulkan kesalahan dalam upload dan memastikan bahwa data tersebut memiliki lisensi ODBL. Batas administrasi terutama di Indonesia merupakan hal yang sangat penting dan objek kritis untuk dipetakan.

Peraturan import data memang dibuat untuk ribet, agar mapper OSM tidak sembarangan memasukkan data yang belum jelas sumber datanya dan metode apa yang digunakan, karena setelah data tersebut terupload, semua orang dapat mengunduh data OSM dengan mudah. Jadi saran saya, jika Anda tidak bisa memenuhi peraturan mengenai Import Data OSM, sebaiknya dihapus saja batas administrasi di Denpasar.

Salam

Dewi Sulistioningrum

#PDCSurabaya Destroyed Surabaya (and clarification below)

Hi everyone_sinks_starco

Terimakasih sudah memberikan contoh bagaimana seharusnya editing data yang baik di dalam OpenStreetMap. Terkait dengan batas administrasi di Surabaya yang telah Farras upload, kami telah mengirimkan email kepada Farras untuk membuat artikel wiki mengenai Import Data. Ini sangat penting dilakukan karena batas adm adalah hal yang sangat penting jadi sumber data dan bagaimana metode yang digunakan harus jelas. Juga diberitahukan kepada mailing list Import Data OSM. Tetapi Farras juga tidak bisa memberitahukan sumber data batas adm yang telah diupload, jadi batas administrasi Surabaya tersebut saya hapus, karena tidak bisa dijadikan referensi untuk pemetaan batas RW yang kami lakukan. Kegiatan yang kami lakukan akan memperbaiki data batas administrasi yang baru dengan tingkatan RW dari hasil verifikasi ke kantor kelurahan di seluruh Kota Surabaya. Tapi harap bersabar, karena batas tersebut baru akan diupload ketika semua batas telah lengkap dan tidak ada kesalahan.

Terkait dengan pencarian penamaan surabaya pada pencarian di website osm, itu bukan karena terhapusnya batas administrasi di Kota Surabaya, tetapi karena pada bulan Oktober ada user yang menghapus admin_center Surabaya, saya akan memperbaikinya.

Saya juga sudah melihat di wilayah Denpasar, Anda mengupload Batas Kecamatan Kota Denpasar, dan saya lihat Anda juga tidak membuat artikel mengenai Import Data batas tersebut. Kalau Anda belum tahu bagaimana cara melakukan import data, silahkan pelajari disini Import Guidelines.

Ada beberapa jalan yang penamaannya tidak ditambahkan kata “Jalan” dan area militer tidak boleh dipetakan. Jika Anda menggunakan “validation tools” pada wilayah good example di Denpasar, masih terdapat banyak warning and error.

Sebelum kami melakukan kegiatan PDC Surabaya, saya telah melakukan perhitungan statistik dan melihat data-data yang sudah dipetakan di Kota Surabaya, dan kami tidak pernah melakukan perusakan data, kami menambahkan informasi tersebut dengan survey lapang yang dilakukan oleh 16 orang surveyor dari Bulan Oktober 2016 - Februari 2017. Sebelum mereka pergi ke lapang, mereka kami berikan pelatihan OpenStreetMap, kami melakukan pemetaan di Surabaya bukan sepenuhnya hasil dari Mapathon. Mapathon ITS hanya dilakukan 3 hari, dan hasil pemetaannya lainnya didigitasi oleh 16 surveyor yang telah berpengalaman, kemudian kami melakukan survey lapang untuk melengkapi objek-objek penting yang telah disepakati. Setelah data-data tersebut di upload ke dalam OSM, data tersebut di validasi oleh 4 orang Quality Assurance.

Terimakasih Anda telah memperbaiki beberapa data yang ada di Surabaya, untuk menghindari konflik data, saya mohon Anda tidak mengedit data tersebut karena ini terkait dengan project yang kami lakukan. Jika terdapat kesalahan, Anda dapat mengirimkan email ke saya.

Terimakasih Dewi dewi.sulistioningrum@hotosm.org Mapping Supervisor PDC Surabaya